Bismillah
Assalamualaikum
Kejadian kematian di
sekitar kita membawa saya kepada pertanyaan "mengapa kita hadir di dunia
ini?? Padahal dahulu manusia enak ada di surga tapi apakah benar karena dosa adam
kita dihukum turun ke dunia. Dunia yang penuh dengan ketidak sempurnaan. Dunia
yang penuh dengan petaka dan kesedihan.
Tanpa kita sadari cerita mengenai “dosa Adam”
sehingga terusir dari sorga yang kemudian diwarisi oleh anak cucunya telah
mengurat daging, diceritakan turun termurun dan diamini oleh kaum muslimin
seolah merupakan cerita versi Al-Qur'an. Padahal pemahaman versi ini bersumber
dari kitab lain. Cerita ini sering dijuluki dengan “tragedi buah terlarang”
atau “tragedi buah apel”.
Memang di dalam Al-Qur’an terdapat kisah mengenai
larangan kepada Adam untuk mendekati sebuah pohon (syajaroh) namun sama sekali
tidak ada gambaran pohonnya seperti apa terlebih lagi buahnya seperti buah
apel.
“Dan Kami berfirman :’Hai Adam, diamilah oleh kamu
dan isterimu surga (jannah) ini dan makanlah makanan-makanannya yang banyak
lagi baik di mana saja yang kamu sukai dan jangalah kamu mendekati pohon ini
yang(bisa) menyebabkan kamu termasuk orang-orang yan zalim”. (Q.S. 2 : 35)
Al-Qur’an hanya menjelaskan bahwa pohon tersebut
dijuluki sebagai pohon khuldi yang berarti pohon kekalan. Dan siapa yang
memakannya akan menyebabkan auratnya nampak sehingga termasuk orang-orang yang
zhalim.
Kemudian dikisahkan bahwa Adam dibujuk oleh
syaithan dan dalam ayat lain oleh Iblis yang termasuk dari golongan jin,
sehingga Adam dan Hawa (berdua) memakan buah pohon khuldi tersebut.
“Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat
kepadanya dengan berkata :’Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepadamu pohon
khuldi (kekekalan) dan kerajaan yang tidak akan binasa ?’ Maka keduanya memakan
dari buah pohon itu lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) Surga dan durhakalah Adam
kepada Tuhan dan sesatlah ia (Q.S. 20 : 120-121)
Dan memang terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur’an
yang mengisahkan keluarnya Adam dari surga setelah kejadian “memakan buah pohon
khuldi” tersebut sehingga seolah-olah gara-gara dosa itulah Adam diturunkan ke
muka bumi.
“Inilah dia (Iblis) adalah musuh bagi engkau dan
kaummu, dia ingin mengeluarkan engkau dari surga” (Q.S. Thahaa : 117)
“Lalu keduanya digelincirkan syaithan dari surga
itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman ;”Turunlah kamu
sebahagian kamu akan menjadi musuh bagi sebagian yang ain dan bagi kamu tempat
kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.... (Q.S. 2
: 36-37)
“Kami berfirman :’Turunlah kamu semua dari surga
itu! Kemudian jika datang petunjukKu kepada mu maka barangsiapa mengikuti petunjukKu
niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka besedih hati”
(Q.S. 2 : 38)
Namun sesungguhnya setelah kejadian tersebut, Adam
langsung memohon ampun dan tobat atas perbuatannya. Dan Allah telah menerima
tobatnya Adam.
“...Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari
Tuhannya maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang.” (Q.S. 2 : 36-37)
“Kemudian Tuhan telah memilihnya (kembali menjadi
kholifah) maka Dia telah menerima taubatnya dan memberinya petunjuk” (Q.S. 20 :
122)
Jika kita renungkan, tragedi tersebut terjadi
setelah Adam dan Hawa diciptakan. Sedangkan ketika Adam dan Hawa hendak
diciptakan, Allah telah berencana untuk menciptakan manusia dalam rangka
menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Al-baqoroh ayat 30. Jelas ini menunjukkan bahwa turunnya Adam ke muka bumi
telah direncanakan jauh sebelum Adam diciptakan dan bukan karena tragedi ini.
Adapun kisah mengenai “dimakannya buah pohon khuldi”
yang terjadi menjelang ditugaskannya Adam ke muka bumi adalah dalam rangka
memberi pelajaran kepada Adam dan kepada manusia pada umumnya bahwa syaithan
adalah musuh yang nyata yang akan menjadi musuhnya kelak selama mengemban misi
suci di muka bumi. Oleh karena itu peringatan Allah mengenai syaithan sebagai
musuh ini mendahului kisah tragedi ini :
“Maka Kami berkata : ‘Hai Adam sesungguhnya ini
(Iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istri mu maka sekali-kali janganlah sampai
ia mengeluarkan kamu berdua dari surga yang menyebabkan kamu menjadi celaka”
(Q.S. 20 :117)
Ada atau tidak ada tragedi buah pohon khuldi ini,
sebenarnya rencana Allah akan diturunkannya manusia ke muka bumi ini akan
terlaksana. Karena rencana Allah membuat manusia adalah untuk menjadi khalifah
di muka bumi.
“Dan ingatlah`Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat : ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi’
Mereka berkata : ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan
berfirman : ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.”
(Q.S. 2 : 30)
Hanya saja sebelum diturunkan ke muka bumi, ditakdirkanlah
oleh Allah kejadian ini sebagai pelajaran dan peringatan bagi manusia. Mengapa
kok jadi membahas ini? Masalahnya penting jika sedari awal kita mengganggap
kita ada di dunia karena dosa adam, membuat kita keberadaan dan jati diri kita
menjadi absurd gak jelas, dan tidak terhormat. Padahal kita ada di dunia ini
amat sangat terhormat dan mulia, yaitu sebagai khalifah Allah di muka bumi.
Wallahu'alam.
subanakallahumma wa bihamdika asyhadualla ilaha
illa anta, astghfiruka, astaghfiruka, astaghfiruka ya Allah wa ‘atubuilaik,
Wssalamu’alaikum
Barakallahufik
salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar