Cc: Abuakmal Mubarok
Jodoh, rezeki, kematian,
memang masalah takdir. Namun Allah juga tidak diam, setiap saat jika Allah
berkehendak, bisa mengubah takdir hambanya.
Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan (Q.S. Ar-Rahmaan [55] : 29)
Lihatlah bagaimana Allah senantiasa dalam kesibukan memenuhi permintaan hambanya. Masalahnya Allah sibuk memenuhi permintaan siapa ya? Apakah Allah memenuhi permintaan ku? Kapankah urutan permintaanku dikabulkan Allah?
Apa sajakah upaya kita untuk mendekatkan jodoh kita?
1. Jadikanlah Diri Anda Layak Mendapat Jodoh
Yakinlah jodoh itu sudah tersedia bagi Anda. Some one Some where. Dan semua orang tentu ingin jodoh yang terbaik kan? Namun sekarang yang jadi pertanyaan apakah diri kita ini sudah siap dan layak untuk mendapatkan si baik itu? Katakanlah Allah telah menyediakan jodoh yang sholeh/sholehah untuk kita.
Maka sebenarnya Allah melihat sejauh mana upaya kita untuk membuat diri kita ini layak mendapatkan jodoh yang telah dipersiapkan Allah itu.
Ah aku masih awam agama, makanya tidak nuntut kok jodoh yang muluk muluk. Lho bagaimana sih, dikasih yang bagus malah ga mau. Masalah rezeki, jodoh dan maut itu sudah ditakdirkan dari sono nya. Maka jika jatahmua adalah yang sholeh dan sholehah yang sungguh bodoh bin bloon kalau berharap Allah mengubah takdirnya menjadi lebih buruk bagi kamu.
Justru yang seharusnya dilakukan adalah persiapkan diri kamu menjadi pribadi yang semakin baik dan semakin layak untuk mendapat jodoh yang terbaik. Bukannya malah berharap dapat jodoh yang biasa biasa saja.
2. Bersikap Positif
Jadilah pribadi yang bersikap positif dan selalu punya keyakinan yang positif. Karena Allah akan mentakdirkan sesuatu sesuai prasangka dan keyakinan kita. Terkadang yang menghalangi sikap positif ini adalah trauma dan prasangka yang berlebihan. Misalnya dengan berprasangka bahwa semua laki-laki itu memang playboy.
Maka sikap dan keyakinan negatif ini akan menyebabkan gelombang pikiran negatif dan secara tidak sadar akan mewujud dalam sikap perilaku Anda. Misalnya wajah yang selalu muram, kata-kata ketus, emosional, selalu salah paham dalam pembicaraan, berteman dengan siapa saja ujung-ujungnya berantem, berkawan dengan siapa saja cepat atau lambat orang jadi tersinggung dll. Sikap-sikap negatif ini semua akan menjauhkan kita dari jodoh.
3. Bergaul di Habitat Yang Salah
Kenapa sih aku selalu gagal menikah? Sudah nyaris menikah eh selalu saja terakhirnya ketahuan calon kita itu buruk akhlaknya. Kenapa sih saya selalu mendapatkan orang yang salah?
Pepatah mengatakan gagak berkumpul dengan gagak dan bangau berkumpul dengan bangau. Jika menginginkan jodoh yang sholeh/sholehah ya harus tahu orang-orang sholeh/sholehah itu biasanya berkumpul di mana, mainannya apa. Tentu saja tidak mungkin mendapat jodoh berakhlak bagus jika Anda sendiri bergaul dan beraktifitas di habitat yang buruk.
Kenapa sih saya selalu mendapat laki-laki yang tidak serius? Inginnya pacaran tapi tidak ada kejelasan mau menikah. Munkin karena Anda berada di tempat orang-orang yang memang lebih senang pacaran daripada menikah. Oleh karena itu bergaulah dengan orang-orang yang sholeh/sholehah karena mereka tidak suka pacaran dan serius menikah. Teman-teman mereka pun adalah orang yang sama seperti itu.
4. Cobalah Pindah Kolam Yang Lain
Semua nelayan tahu jika menjaring di laut namun tidak kunjung mendapat ikan mungkin berada di area yang salah tidak banyak ikannya. Dan jika memancing malah mendapat kodok, cobalah pindah kolam, mungkin anda berada di kolam yang salah.
Maka kita harus luas dalam bergaul. Mungkin Anda kurang luas pergaulannya dan introvert sehingga seumur-umur hanya bergaul di lingkungan yang itu-itu saja. Maka memperluas pergaulan (tentu pergaulan yang baik dengan orang yang baik) akan mendekatkan dan mempercepat jodoh.
Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan (Q.S. Ar-Rahmaan [55] : 29)
Lihatlah bagaimana Allah senantiasa dalam kesibukan memenuhi permintaan hambanya. Masalahnya Allah sibuk memenuhi permintaan siapa ya? Apakah Allah memenuhi permintaan ku? Kapankah urutan permintaanku dikabulkan Allah?
Apa sajakah upaya kita untuk mendekatkan jodoh kita?
1. Jadikanlah Diri Anda Layak Mendapat Jodoh
Yakinlah jodoh itu sudah tersedia bagi Anda. Some one Some where. Dan semua orang tentu ingin jodoh yang terbaik kan? Namun sekarang yang jadi pertanyaan apakah diri kita ini sudah siap dan layak untuk mendapatkan si baik itu? Katakanlah Allah telah menyediakan jodoh yang sholeh/sholehah untuk kita.
Maka sebenarnya Allah melihat sejauh mana upaya kita untuk membuat diri kita ini layak mendapatkan jodoh yang telah dipersiapkan Allah itu.
Ah aku masih awam agama, makanya tidak nuntut kok jodoh yang muluk muluk. Lho bagaimana sih, dikasih yang bagus malah ga mau. Masalah rezeki, jodoh dan maut itu sudah ditakdirkan dari sono nya. Maka jika jatahmua adalah yang sholeh dan sholehah yang sungguh bodoh bin bloon kalau berharap Allah mengubah takdirnya menjadi lebih buruk bagi kamu.
Justru yang seharusnya dilakukan adalah persiapkan diri kamu menjadi pribadi yang semakin baik dan semakin layak untuk mendapat jodoh yang terbaik. Bukannya malah berharap dapat jodoh yang biasa biasa saja.
2. Bersikap Positif
Jadilah pribadi yang bersikap positif dan selalu punya keyakinan yang positif. Karena Allah akan mentakdirkan sesuatu sesuai prasangka dan keyakinan kita. Terkadang yang menghalangi sikap positif ini adalah trauma dan prasangka yang berlebihan. Misalnya dengan berprasangka bahwa semua laki-laki itu memang playboy.
Maka sikap dan keyakinan negatif ini akan menyebabkan gelombang pikiran negatif dan secara tidak sadar akan mewujud dalam sikap perilaku Anda. Misalnya wajah yang selalu muram, kata-kata ketus, emosional, selalu salah paham dalam pembicaraan, berteman dengan siapa saja ujung-ujungnya berantem, berkawan dengan siapa saja cepat atau lambat orang jadi tersinggung dll. Sikap-sikap negatif ini semua akan menjauhkan kita dari jodoh.
3. Bergaul di Habitat Yang Salah
Kenapa sih aku selalu gagal menikah? Sudah nyaris menikah eh selalu saja terakhirnya ketahuan calon kita itu buruk akhlaknya. Kenapa sih saya selalu mendapatkan orang yang salah?
Pepatah mengatakan gagak berkumpul dengan gagak dan bangau berkumpul dengan bangau. Jika menginginkan jodoh yang sholeh/sholehah ya harus tahu orang-orang sholeh/sholehah itu biasanya berkumpul di mana, mainannya apa. Tentu saja tidak mungkin mendapat jodoh berakhlak bagus jika Anda sendiri bergaul dan beraktifitas di habitat yang buruk.
Kenapa sih saya selalu mendapat laki-laki yang tidak serius? Inginnya pacaran tapi tidak ada kejelasan mau menikah. Munkin karena Anda berada di tempat orang-orang yang memang lebih senang pacaran daripada menikah. Oleh karena itu bergaulah dengan orang-orang yang sholeh/sholehah karena mereka tidak suka pacaran dan serius menikah. Teman-teman mereka pun adalah orang yang sama seperti itu.
4. Cobalah Pindah Kolam Yang Lain
Semua nelayan tahu jika menjaring di laut namun tidak kunjung mendapat ikan mungkin berada di area yang salah tidak banyak ikannya. Dan jika memancing malah mendapat kodok, cobalah pindah kolam, mungkin anda berada di kolam yang salah.
Maka kita harus luas dalam bergaul. Mungkin Anda kurang luas pergaulannya dan introvert sehingga seumur-umur hanya bergaul di lingkungan yang itu-itu saja. Maka memperluas pergaulan (tentu pergaulan yang baik dengan orang yang baik) akan mendekatkan dan mempercepat jodoh.
5. Jangan Gengsi
Seringkali kita menjumpai orang yang ketika ditanya “kapan menikah?” sudah punya calon belum? Malah sebal dan marah. Dan lebih kacau lagi sok sok gengsi dengan mengucapkan belum kepikir, ah gak mau mikirin itu, ah masih jauh, ih apaan, masih mau mikir karir dulu dll.
Kata-kata seperti itu bisa membuat orang yang mungkin ikhlash ingin mengenalkan kita dengan seseoran menjadi urung / tidak jadi. Dan mungkin dia kapok tidak akan menanyakan hal itu lagi. Padahal, dalam hati kecil kita sebenarnya pengen dapat jodoh. Dan suatu ketika kita butuh pertolongan orang lain untuk dikenalkan dengan seseorang.
Maka sikap yang baik justru beritahukan saja dan tantangin saja saudara, teman, temannya saudara, saudaranya teman, atau tetangga, atau tetangganya teman, atau ustad/ustadzah untuk mencarikan kita jodoh. Tidak ada salahnya kan, tidak mesti jika kita minta dicarikan lalu harus jadi dengan yang dia sodorkan. Namun semakin luas kita memberi kesempatan orang lain untuk mengenalkan kita dengan seseorang maka itu akan memperbesar probabilitas kita mendapatkan jodoh.
6. Banyak Bersilaturahmi
Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung kerabatnya."(H.R. Bukhari).
Jodoh itu termasuk rezeki. Maka barang siapa ingin mudah jodohnya hendaklah ia menyambung silaturahmi. Karena dengan demikian semakin luas orang mengenalnya, dan tentu jika kita dikenal baik oleh orang ramai pasti akan banyak orang akan menginginkan kita menjadi jodohnya, atau banyak orang tua ingin mengambil mantu, banyak teman ingin menjodohkan kita dengan temannya yang lain.
7. Jangan Bermaksiat
Jodoh itu termasuk rezeki. Maka jika rezeki jodoh itu datang terlambat janganlah kamu mengobral diri dengan melakukan maksiat. Rasulullah s.a.w. bersabda : Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya (H.R. Al-Hakim)
Sebagian orang ada yang menyangka bahwa dengan bermaksiat itu akan mendekatkan dengan jodohnya. Misalnya dia membuka jilbab karena menyangka dengan cara itu akan lebih memperluas jodohnya. Kalaupun lebih cepat mendapat jodoh maka mungkin adalah berubahnya takdir jodohnya dari semual disediakan lelaki sholeh menjadi lelaki yang buruk agamanya.
8. Bertawakal Pada Allah
Jika semua usaha dan ikhtiar manusiawi telah kita upayakan, maka janganlah risau dan difikirkan terus kapan jodoh itu akan tiba. Jangan pula diungkit-ungkit terus bahwa kita telah berupaya begini dan begitu kita telah berdoa begini dan begitu tapi belum ada juga jodoh kita. Sebaliknya lakukan saja kebakan demi kebaikan terus menerus, ikhlash karena Allah, entah itu jodoh itu datang cepat atau lambat. Karena rahasia waktu dan takdir ada di tangan Allah
Allah lebih tahu kapan waktu yang tepat jodoh itu datang. Dan Allah lebih tahu hikmah dan ujian yang disiapkan bagi kita. Apapun yang ditakdirkan Allah bagi kita itulah yang terbaik bagi kita. Mungkin belum tentu sama baik bagi orang lain pasti baik bagi kita. Orang lain mungkin ada yang lebih baik dia menikah duluan, sedangkan kita mungkin lebih baik menikah belakangan.
Tetaplah berprasangka baik pada Allah.Andaikanpun, kita telah sholat istikhoroh dan ditakdirkan berjodoh dengan si-A dan ternyata di kemudian hari si-A itu berubah perangainya menjadi buruk, itu bukan berarti salah dalam memilih jodoh, atau Allah salah memberikan jodoh yang buruk. Dia adalah tetap jodoh kita, namun manusia ditakdirkan menjalani garis takdirnya, dan mungkin takdir kita adalah pada suatu ketika mendapat ujian dan memang harus melalui ujian itu maka jalanilah dan tempuhlah ujian itu dengan penuh ketawakalan pada Allah.
Seringkali kita menjumpai orang yang ketika ditanya “kapan menikah?” sudah punya calon belum? Malah sebal dan marah. Dan lebih kacau lagi sok sok gengsi dengan mengucapkan belum kepikir, ah gak mau mikirin itu, ah masih jauh, ih apaan, masih mau mikir karir dulu dll.
Kata-kata seperti itu bisa membuat orang yang mungkin ikhlash ingin mengenalkan kita dengan seseoran menjadi urung / tidak jadi. Dan mungkin dia kapok tidak akan menanyakan hal itu lagi. Padahal, dalam hati kecil kita sebenarnya pengen dapat jodoh. Dan suatu ketika kita butuh pertolongan orang lain untuk dikenalkan dengan seseorang.
Maka sikap yang baik justru beritahukan saja dan tantangin saja saudara, teman, temannya saudara, saudaranya teman, atau tetangga, atau tetangganya teman, atau ustad/ustadzah untuk mencarikan kita jodoh. Tidak ada salahnya kan, tidak mesti jika kita minta dicarikan lalu harus jadi dengan yang dia sodorkan. Namun semakin luas kita memberi kesempatan orang lain untuk mengenalkan kita dengan seseorang maka itu akan memperbesar probabilitas kita mendapatkan jodoh.
6. Banyak Bersilaturahmi
Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung kerabatnya."(H.R. Bukhari).
Jodoh itu termasuk rezeki. Maka barang siapa ingin mudah jodohnya hendaklah ia menyambung silaturahmi. Karena dengan demikian semakin luas orang mengenalnya, dan tentu jika kita dikenal baik oleh orang ramai pasti akan banyak orang akan menginginkan kita menjadi jodohnya, atau banyak orang tua ingin mengambil mantu, banyak teman ingin menjodohkan kita dengan temannya yang lain.
7. Jangan Bermaksiat
Jodoh itu termasuk rezeki. Maka jika rezeki jodoh itu datang terlambat janganlah kamu mengobral diri dengan melakukan maksiat. Rasulullah s.a.w. bersabda : Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya (H.R. Al-Hakim)
Sebagian orang ada yang menyangka bahwa dengan bermaksiat itu akan mendekatkan dengan jodohnya. Misalnya dia membuka jilbab karena menyangka dengan cara itu akan lebih memperluas jodohnya. Kalaupun lebih cepat mendapat jodoh maka mungkin adalah berubahnya takdir jodohnya dari semual disediakan lelaki sholeh menjadi lelaki yang buruk agamanya.
8. Bertawakal Pada Allah
Jika semua usaha dan ikhtiar manusiawi telah kita upayakan, maka janganlah risau dan difikirkan terus kapan jodoh itu akan tiba. Jangan pula diungkit-ungkit terus bahwa kita telah berupaya begini dan begitu kita telah berdoa begini dan begitu tapi belum ada juga jodoh kita. Sebaliknya lakukan saja kebakan demi kebaikan terus menerus, ikhlash karena Allah, entah itu jodoh itu datang cepat atau lambat. Karena rahasia waktu dan takdir ada di tangan Allah
Allah lebih tahu kapan waktu yang tepat jodoh itu datang. Dan Allah lebih tahu hikmah dan ujian yang disiapkan bagi kita. Apapun yang ditakdirkan Allah bagi kita itulah yang terbaik bagi kita. Mungkin belum tentu sama baik bagi orang lain pasti baik bagi kita. Orang lain mungkin ada yang lebih baik dia menikah duluan, sedangkan kita mungkin lebih baik menikah belakangan.
Tetaplah berprasangka baik pada Allah.Andaikanpun, kita telah sholat istikhoroh dan ditakdirkan berjodoh dengan si-A dan ternyata di kemudian hari si-A itu berubah perangainya menjadi buruk, itu bukan berarti salah dalam memilih jodoh, atau Allah salah memberikan jodoh yang buruk. Dia adalah tetap jodoh kita, namun manusia ditakdirkan menjalani garis takdirnya, dan mungkin takdir kita adalah pada suatu ketika mendapat ujian dan memang harus melalui ujian itu maka jalanilah dan tempuhlah ujian itu dengan penuh ketawakalan pada Allah.
Wallahualam bishowab
assalamualaikum.. maaf, saya mau curhat.. krna saya lg bingung luar biasa.. saya umur 42 thn msh nganggur dan jomblo. dulu thn 2003 saat msh kerja di majalaya bdg saya sering dimutasi, diremehkan teman dan atasan krna otak dan tenaga saya payah, uang sering dipinjam teman teman tp bnyk yg tdk mau bayar, shg saya tdk betah dan mengundurkan diri, nyari kerja lg baru sebentar dipecat krna tdk becus kerja, nyari kerja lg sulit. di kampung saya di prwkerto buka usaha kecil kecilan bangkrut, jualan barang secara online tdk laku laku.. dulu saya di bdg kalau nyari jodoh sering ditolak cewe, diremehkan cewe, dibohongi teman, dimanfaatkan teman, diancam org, dipukul orang dll.. di kampung saya nyari jodoh tambah sulit krna sepi dan cewe yg jarang ada yg cantik, kalau ada yg agak cantik saingannya bnyk.. akibatnya saya selama 15 thn tiap hari marah marah, berkata kotor, susah tidur, kdng banting barang barang, sering berdoa yg buruk buruk dll. apa saya kena gangguan ghaib? dulu kakek dan uwa saya paranormal sakti.. saya sdh 12thn agak rajin ibadah tp nasib tdk berubah.. dulu thn 2003 saat merantau ke bdg saya melamar cewe nama nya nurjanah (ciparay), tp lamaran saya ditolak, saya sampai skrng blm mampu melupakan dia. yg bikin saya cinta mati dg nur krna dia cantik, pendiam, lugu, rajin sholat, tdk matre, jarang keluyuran, dia juga jadi tulang punggung keluarga krna ortu nya petani miskin. saya mengira nur jodoh saya, krna saya kalau ada di dkt dia hidup saya semangat, hati saya damai, tp ternyata dia cewe yg paling sulit saya dapatkan. saya ngejar dia 2 thn (2001-2003) tp saya ditolak habis habisan pdhl dia sdh putus dg pacarnya. saya bilang kpd dia saya tdk akan nikah atau akan bunuhdiri jika dia menolak saya terus, tp dia tetap menolak saya. nur mentang2 cantik shg sombong dan jual mahal. saya pernah diusir sama dia saat saya main ke rumahnya, mungkin dia sdh dipelet cowok lain shg kelakuan nya spt kemasukan jin.. dia memuja mantan cowoknya dan dia meremehkan saya. saya nyari cewe yg lain gagal lg. saya ditolak lagi, dibohongi teman, dimanfaatkan teman dll saat nyari cewe. saya sdh pernah ditolak cewe 7x. bukan krna saya kurang ganteng tp krna saya cupu dan loyo. cewe suka cowo yg jantan atau yg mapan. thn 2005 saat nur sdh nikah dg mantan pacar nya saya sering kirim surat berisi kata kata kasar dan ancaman kpda dia shg dia keguguran 3x krna sakit hati, kemudian thn 2009 dia cerai dg suaminya dan nur mencari cari saya supaya saya melamar dia, tp saya tdk berani datang krna saya yg merusak rumah tangga dia. selain itu saya sdh di kampung tdk merantau ke bdg lagi. tp saya sdh minta maaf kpd nur lewat surat. krna dulu saya lg stres berat krna saya merantau ke bdg sering dijahati org dan sering ditolak cewe. kemudian saya pulang kampung saya nganggur dan jomblo berthn thn. kalau nur bukan jodoh saya, kenapa saya seumur hidup cuma mencintai dia seorg. kpda cewe lain saya tdk pernah bsa mantap.. saya selalu ragu, minder dll.. saya yg berjuang dan berkorban mati matian utk mendapatkan nur, saya tdk dpt apa apa, tp cowok lain yg nyantai malah bsa nikah dg dia. mungkin krna saya cucu paranormal sakti shg nasib saya sial terus. meski saya terus meningkatkan ibadah tp nasib tdk pernah berubah. saya sejak kecil sering dibully teman. ada yg bilang saya bodoh dan lemah, manusia aneh, tdk punya masa depan, tdk berguna dll..saya kalau dihina, ditipu, dipukul, difitnah dll saya msh agak tegar tp saya kalau ditolak cewe, terutama cewe yg sangat saya cintai saya langsung terpuruk.. saya skrng males nyari cewe dan nyari kerja krna trauma. selain itu hati saya dipenuhi kemarahan, kebencian dan dendam.. solusinya bgmana? wassalam..
BalasHapus