Blog ini adalah untuk saling berbagi, memperdalam, dan mempelajari islam yg bersumber dari Alquran dan hadist-hadist shahih. saya hanyalah hamba fakir ilmu yg ingin mempalajari agama ini sesuai dengan watak Islam, yaitu yang Syamil (menyeluruh ), Tawazun (seimbang dalam memandang suatu masalah), Wasathon ( bersikap pertengahan), tidak Ghuluw (berlebihan), dan menimbang Mustholaah hadist. juga memakai ushul fikih, Ijma dan Qiyash, dan menimbang fikhu dakwah dalam aplikasi ke masyarakat.
HIDUPKU HAMPA
( Cc: Abuakmal Mubarok)
Hidupku hampa..
Rasanya sudah bosan dan capek aku dengan hidup ini. Rasanya mau mati aja. Begitulah bunyi sebagian sms dari salah seorang yang merasa putus asa dengan perjalanan hidupnya. Sedangkan musibah demi musibah, dan kesulitan demi kesulitan silih berganti mendera hidupnya.
Ingatlah...!
1. mungkin anda tidak bisa mendapatkan apa yang anda inginkan tetapi seringkali hal itu adalah sebuah keberuntungan yang baik.
2. Saat anda menyadari anda melakukan kekeliruan, segera ambil langkah-langkah
perbaikan.
3. Hiduplah dalam kehidupan yang baik dan penuh kehormatan.
4. Suasana rumah yang penuh cinta kasih adalah pondasi hidup anda.
5. Ingatlah: hubungan yang terbaik adalah hubungan dimana kasih anda untuk yang lain melebihi kebutuhan anda dari yang lain.
6. Kejujuran dan kepercayaan
7. Tak seorang pun yang peduli seberapa banyak anda tahu sampai mereka tahu seberapa banyak anda peduli.
8. Sekali dalam setahun, pergilah ke suatu tempat yang belum pernah anda kunjungi.
9. Hargailah hal-hal kecil.
10. Hubungi dan teleponlah mereka yang sudah lama tidak berhubungan dengan anda.
Hidup itu adalah rentetan detik yang menjadi menit, rentetan menit yang menjadi jam, rentetan jam yang menjadi hari dan seterusnya Atinya, bahwa hidup itu tidak bisa lepas dari unsur waktu Dan waktu adalah nikmat yang teragung dan paling berharga.Karena itu harus dimanfaatkan secara optimal agar memiliki arti.
Dalam mencoba mengisi dan menyadari arti kehidupan selayaknya kita mencari jawaban; siapa diri kita, dari mana kita berasal, dan kemana kita akan pergi. Dengan begitu kita akan mengerti makna kehidupan atau paling tidak akan mempersegar ingatan kita akan tujuan hidup . Untuk itu perlu menyediakan waktu barang sejenak untuk melakukan perenungan.Orang bijak mengatakan, "janganlah kapak itu terus dipakai untuk memotong, berhentilah sejenak untuk mengasah, agar kapak semakin tajam'.
Banyak orang menjalani hidup itu demikian saja. Mereka lahir, tumbuh, menikah, mencari nafkah, membesarkan anak, dan akhirnya meninggal dalam keadaan pasrah dalam menjalankan kehidupan dengan kosong.Hidup demikian datar, mekanis dan akhirnya membosankan.
Dalam perenungan itu kita akan menemukan jawaban, bahwa kita berasal dari Allah SWT, dicipta untuk beribadah dan mengabdi pada-Nya, dan akan kembali kerharibaan mempertanggungjawabkan amal kepada-Nya.
Bahwa hidup itu anugrah Allah untuk mengekspresikan guna mempertanggungjawabkan anugrah itu ? Jika ini difahami maka waktu yang tersedia tentu akan dimanfaatkan secara produktif yang akan berdampak pada diri dan orang lain. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain ?
Bertolak dari kesadaran ini maka, seseorang akan memanfaatkan waktu dari menit ke menit secara efektif dan produktif.Bukankah kehhidupan itu adalah rentetan menit yang menjadi jam, rentetan jam yang menjadi hari, rentetan hari yang menjadi bulan dan seterusnya hingga menjadi umur kita ?
Hidup produktif
Anda mungkin pernah melihat orang yang sudah lanjut usianya, tetapi tidak banyak kelebihan yang dihasilkannya, kecuali sekedar kulitnya mulai keriput dan usianya semakin lanjut. Di sisi lain Anda juga pernah melihat usianya demikian belia tetapi kelebihan sudah demikian banyak dihasilkannya, bukan hanya untuk dirinya tapi juga orang lain yang ada disekitarnya.Mengapa bisa berbeda ?
Produktivitas masing-masing orang itu bisa berbeda boleh jadi yang satu memiliki tujuan dan visi yang jelas sementara yang lain tidak.
Mereka yang hidupnya sibuk tetapi produktif biasanya bekerja berdasarkan pada rencana yang jelas tetapi dengan fleksibelitas yang baik. Bekerja tanpa perencanaan hanya akan membuang dana dan kesempatan saja dan itu maknanya mubazir. Karena itu perencanaan mutlak diperlukan agar hidup bisa produktif. Dr. Hisyam Tholib, mengatakan ….barang siapa yang gagal merencanakan, maka ia telah merencanakan kegagalannya sendiri, jika Anda bekerja tanpa visi dan rencana yang jelas, maka tidak jelas juga apa yang Anda hasilkan.Selanjutnya Hibbard dan Landrum, mengenai perencanaan ini mengtakan; "meskipun proses merencanakan menyita waktu pada mulanya, tetapi hal itu memberikan kompensasi yang lebih baik dengan membawa haswil lebih baik karena menghemat waktu dalam kinerja yang sebenaranya dari sebuah kegiatan".
Selanjutnya ia menasehatkan: " Karena itu sempatkan diri untuk membuat rencana. Jangan melibatkan diri dalam manajemen krisis. Untuk dapat merencanakan dengan baik dan mennetukan prioritas, pakailah waktu di akhir hari, entah pagi atau petang, untuk menetapkan sasaran harian dengan memperingatknnya menurut derajat kepentingan"
Nah kalau sudah demikian apa yang mesti kita lakukan untuk meningkatkan produktifitas kita dan bagaimana pula langkah-langkahnya agar hidup ini semakin bermakna? Menurut Ahmad Arqom langkah–langkah itu adalah:
Pertama, azamkan dari sekarang untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi siapapun dalam hidup ini.
Kedua, disiplinkan diri Anda dengan memberikan gizi yang teratur yang dibutuhkan pikiran Anda yang berupa ilmu. Yang menjadi penyebab kokohnya hati dan jiwa anda berupa ibadah. Yang akan membuat tubuh anda sehat berupa nutrisi dan olah raga yang teratur.
Ketiga, kalkulasilah apa yang bisa anda kontribusikan bagi sesama, ilmukah ? uangkah ? tenagakah ? Kalau takaran yang anda miliki belum cukup dibagi, itu artinya anda harus segera mencarinya. Tetapi jika sudah melebihi ukuran yang anda butuhkan maka bagikanlah pada sesama dengan hati senang.
Keempat, bekerjalah atau beraktivitaslah berdasarkan prioritas. Dalam dunia bisnis, kebanyakan orang yang berhasil itu, sudah belajar bagaimana mengendalikan waktu mereka, dan tidak memboroskannya pada hal-hal yang sepele. Mereka telah mengembangkan sistem menyelesaikan tugas terpenting, menetapkan prioritas dalam urutan yang benar, dan dengan ketat mengikunya.
Kelima, agar Anda selalu bersemangat dan tidak cepat puas, lihatlah orang-orang yang lebih kontributif kepada sesamanya dalam hal kebaikan. Sebab ini akan memberi Anda tambahan energi untuk terus memperbaiki diri. Anda akan iri kepadanya secara posistif dan kontributif.
Keenam, jangan pernah berhenti untuk mengevaluasi apapun yang pernah Anda lakukan dan belajarlah selalu agar anda semakin bermutu dalam banyak hal,
Ketujuh, mulailah dari sekarang, jangan Anda tunda-tunda lagi.
Wallahualam bishowab
Langganan:
Postingan (Atom)